Rabu, 09 Desember 2009

Mengatasi Tombol Minimized dan Maximized Hilang

Entah apa penyebabnya. Apakah karena habis update, karena pengaruh setting compiz atau hal lain yang kurang saya sadari (dan belum ngerti).

Namun kedua hal itu yang sedang saya lakukan ketika tiba-tiba tombol Minimized, Maximize dan Close di ujung kanan atas jendela aplikasi, menghilang. Hal ini sangat mengganggu saya dalam bekerja.

Hal pertama yang saya lakukan adalah kutak-katik di menu System > Preferences > Appearance. Namun hasilnya nihil. Terus disable compiz dan visual effect juga tidak menyelesaikan masalah. Oprak-oprek Emerald juga tak menolong. Tombolnya tetap tidak muncul. Tanya-tanya om Google juga tak ada solusi yang jelas.

Namun setelah ngubak-ngubek sana sini, akhirnya ketemu juga solusinya. It's SOLVED.

Berikut cara saya "menemukan" kembali tombol minimized-maximized tersebut.

  1. Pilih menu System > Preferences > Startup Application.
  2. Setelah tampil list aplikasi, cari aplikasi DevilsPie, dan hilangkan tanda centrang-nya.
  3. Logout, kemudian Login kembali.

Voila. Tombol minimized-maximized-nya telah muncul kembali, seperti gambar berikut.

Semoga bermanfaat.

Minggu, 08 November 2009

Karmic Koala Release Party di Makassar

Release party Ubuntu 9.10 Karmic Koala diselenggarakan di acara Makassar Computer Expo 2009. KKRP ini berlangsung pada hari Sabtu, 7 Nopember 2009, jam 19.30 di Panggung Utama MCE 2009.
Pembicaranya adalah M. Takdir, Ketua Ubuntu Subloco Makassar, dengan moderator Arman Satary.
Acara ini berlangsung cukup meriah, karena diadakan di tengah-tengah kegiatan pameran komputer.
Pertanyaan yang diajukan audience umumnya masih di sekitar keandalan linux terhadap virus komputer dan masih adanya kesan linux itu susah digunakan.
Para penanya mendapatkan souvenir berupa cd Ubuntu 9.10 karmic Koala dan 1 cd AddOn.

Sejarah Singkat ILC

Indonesia Linux Conference (ILC) pertama kali dilaksanakan oleh KPLI Jakarta bekerja sama dengan Infolinux, tahun 2002, di Hotel Kempinski, Jakarta, tanggal 11-13 November 2002. Waktu itu sempat mengundang dan dihadiri Richard Stallman.

Dalam persiapan ILC 2002 itu bahkan telah didaftarkan Trade Mark Indonesia Linux Conference atas nama KPLI Jakarta (karena KPLI Jakarta tidak berbadan hukum, pendaftaran atas nama PT. Linuxindo) dan memang sengaja didaftarkan agar Trademarknya menjadi milik Komunitas Linux Indonesia, jadi tujuannya agar kelak tidak dipergunakan oleh EO komersial/luar negeri tanpa melibatkan komunitas Linux Indonesia.

Jadi merek nama "Indonesia Linux Conference" adalah milik Komunitas Linux Indonesia.
ILC tidak sempat dilaksanakan selama 2003, 2004 dan 2005.

Pada tahun 2006, dilaksanakan ILC ke-2, bertempat di Gedung Pasca Sarjana ITS, Lt. 3, Surabaya, pada hari Sabtu, 18 Nopember 2006.

Kemudian dilanjutkan dengan ILC ke-3, tahun 2007 yang bertempat di kota Villa Taman Eden, Kaliurang, Yogyakarta, pada hari Sabtu, 17 Nopember 2007

ILC ke-4 tahun 2008 dilaksanakan di Palm Beach Hotel Jln. Pantai Banjar Negara No. 1 Tuban-Kuta, Bali pada hari Minggu, 9 November 2008.

ILC ke-4 tahun 2009, dilaksanakan di Gedung IPTEK Universitas Hasanuddin, Makassar, tanggal 7 – 11 Oktober 2009. Acara KPLI Meetingnya diadakan Sabtu, 10 Oktober 2009.

Demikian sejarah singkat Ilndonesia Linux Conference ( ILC ).
Disusun dari berbagai sumber.
Semoga bermanfaat.

SIS 671 di Karmic Koala

Dapat informasi menarik dari mailing list id-ubuntu Indonesia, semoga bisa jadi informasi yang bermanfaat bagi teman-teman yang menggunakan vga berbasis chipset SIS 671.
Kayaknya ini banyak digunakan di laptop Axioo Neon.

Saya kutip sebagai berikut:
==================================================================
Syukur sekarang kernel Karmic untuk SiS tidak usah di beri parameter lagi:
Nah pas install driver, sis-imedia bakal buat otomatis xorg.conf trus tambahain Option "EnableSiSCtrl" "yes" pada xorg.conf jadinya spt ini:

Section "Device"
Identifier "Configured Video Device"
Driver "sisimedia"
Option "EnableSiSCtrl" "yes"
EndSection

Sukses ya :D inget 3D lum bisa... coba aj teriak deh ke pihak sis pasti susah :D :))
-- Regards, http://zayoan.softindonesia.com

===============================================================

Sabtu, 07 November 2009

Instal Ubuntu 9.10 di Acer 4530

Penasaran dengan Ubuntu yang baru, kemarin sempat titip CD Ubuntu 9.10 ke teman yang berkunjung ke Makassar Computer Expo 2009. Expo ini dilaksanakan di Gedung CCC (Celebes Convention Center), Jl. Tanjung Bunga, Makassar dari tanggal 4 - 8 Nopember 2009.
Hari ini, terima CDnya, bahkan dapat bonus CD AddOn-nya.
Tanpa menunda waktu, langsung saya jalankan.
Pertama pilih mode LiveCD, sekedar ingin tau tampilannya. Sekalian nge-check apa langsung jalan atau masih ada masalah. Maklum laptopku Acer 4530 termasuk jenis yang rada tak bersahabat. Kudu dikutak-kutik dulu biasanya, meski seninya justeru disitu. Jadi menurut saya, pasangan Acer 4530 + Linux (distro apa saja) merupakan pasangan ideal bagi yang suka ngoprek. hehehe.
Ternyata berjalan dengan smooth. Semua lancar dan hardware dikenali dengan baik. Resolusi VGA, OK. Wifi dikenali dan langsung jalan. Indikator wifi-nya juga sudah kedap-kedip, selama ini dia diam saja tak ada reaksi.
Pokoknya OK-lah. Senang juga melihatnya.
Karena itu, saya langsung klik icon instalnya.
Instalasi berjalan dengan mulus.
Ada yang menarik dengan aplikasi instalasi Ubuntu yang baru ini. Sambil menunggu proses, kita disuguhi dengan message-screen yang berubah-ubah menampilkan pesan tentang fitur Ubuntu yang baru. Meski Mandriva sudah lebih dahulu memiliki fitur ini, namun untuk Ubuntu kayaknya baru versi 9.10 ini deh, yang menggunakan.
Seperti biasa, cukup 7 klik dan .... selesai. Kemudian Restart.
Coba cek lagi seluruh hardware, dan ternyata berjalan dengan baik. Alhamdulillah.
Sekarang nge-post tulisan ini ke blog, sudah menggunakan Ubuntu 9.10 Karmic Koala.
Terimakasih Mark Suttleworth.
Terimakasih, teman-teman di Canonical.
Terimakasih teman-teman LUGU yang banyak memberi dan berbagi pengetahuan tentang linux kepadaku.
Terimakasih teman-teman di Ubuntu SubLoco Makassar.
Terimakasih Ubuntu.
Terimakasih juga untuk Acer 4530 ku.
Maju terus Open Source.

Senin, 26 Oktober 2009

Pemilihan Pengurus LUGU 2009 - 2010


Hari Senin, 19 Oktober 2009, telah dilaksanakan pemilihan Ketua Lugu untuk periode 2009 - 2010. Seharusnya masa bakti kepengurusan lama sudah berakhir pada September lalu, namun karena kita menjadi tuan rumah pelaksanaan ILC 2009 (Indonesia Linux Conference 2009) maka disepakati untuk menunda proses pemilihan ini hingga selesainya event ILC 2009.
Pemilihan dilaksanakan di Gedung PTIK (Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi) Universitas Hasanuddin.
Yang terpilih sebagai Ketua LUGU Periode 2009 - 2010 adalah Asri "kidx13" Rahman.
Selamat membentuk "Kabinet" dan selamat bekerja.
Kami semua siap membantu.
Ada yang istimewa pada pemilihan kali ini, karena hadir juga seorang Peninjau, Penggembira dan Penghibur dari Dompu yaitu Farhan "Blek" Perdana.
Postingan saya mengenai Pemilihan tahun lalu, Pengurus LUGU 2008 - 2009, yang dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Agustus 2008, bertempat di Cafe De Sultan, bisa dibaca disini. Sehari sebelumnya (Sabtu, 23 Agustus 2008), ditempat yang sama (Cafe De Sultan, Jl. St. Hasanuddin), para Ubuntero melaksanakan pembentukan Ubuntu SubLoco Makassar sekaligus pemilihan pengurusnya. Postingannya ada di sini.

Jumat, 16 Oktober 2009

Hasil ILC 2009

Hasil Kesepakatan ILC 2009 memuat usulan/rekomendasi kepada Pemerintah dan Komunitas, karena itu diusulkan disebut sebagai "Rekomendasi Makassar"
  • 1. Menunjuk KPLI NTB sebagai penyelenggara ILC 2011.
  • 2. Mengusulkan kepada Panitia ILC 2010, KPLI Bogor untuk lebih memperluas event ILC agar mencakup OS dan aplikasi FOSS lainnya seperti OpenOffice, OpenBSD, Open Solaris (OSUG), JUG, Blender dsb, dengan tetap mengusung Brand ILC karena sudah dikenal dan terlaksana secara konsisten (brand-nya cukup kuat). Acaranya diisi event masing-masing komunitas opensource lainnya (mengambil contoh LinuxTag di Jerman). Bila karena keterbatasan dana atau hal lainnya sehingga event komunitas lain tidak dapat dilaksanakan, maka event wajibnya adalah KPLI Meeting.
  • 3. Menunjuk KPLI Makassar untuk membuat daftar kompatibilitas hardware yang akan dijadikan referensi bagi semua pihak dalam penggunaan OS Linux.
  • 4. Membantu Perkembangan IGOS Nusantara dalam sosialisasi dan pengembangannya.
  • 5. Menggiatkan publikasi khususnya untuk hasil-hasil pertemuan yang berkenaan dengan FOSS seperti ILC 2009 ini.
  • 6. Ristek dan POSS diharapkan bisa fokus menjalankan tugas pengembangan OSS dan untuk sosialisasinya akan dilakukan oleh komunitas bekerjasama dengan Depkominfo.
  • 7. Pemerintah direkomendasikan untuk menyusun requirements standard sebagai pedoman pengembangan OS dan aplikasi FOSS, sehingga meski dibuat oleh banyak pengembang dan pihak ketiga, namun hasilnya sesuai yang diharapkan.
  • 8. Komunitas diharapkan melakukan kegiatan-kegiatan yg sifatnya membuat (create/develop) suatu karya, tidak hanya kegiatan berupa seminar dan sosialisasi. Tahapannya, setelah kita sudah bisa menggunakan (user), maka sepatutnya kita juga bisa dan mampu menjadi pengembang (developer).
  • 9. Untuk mempercepat proses migrasi di pemerintahan diharapkan dapat dilakukan dengan pendekatan terhadap staff IT di instansi/badan Pemerintah dan jika mendapat kesulitan dalam komunikasinya dengan pimpinan instansi/badan terkait, Depkominfo akan membantu dengan pendekatan G2G.
  • 10. Diharapkan IGOS 2011 tidak hanya berupa slogan semata, oleh karena itu komunitas di setiap daerah harus berperan aktif dalam membantu pemerintah dalam pencapaian tujuan tersebut

Minggu, 11 Oktober 2009

Kegiatan ILC 2009 Makassar


Daftar Kegiatan dalam rangka pelaksanaan Indonesia Linux Conference 2009 (ILC 2009) Makassar.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Event Lokal:
  • Hari/Tanggal: Rabu ~ Jum'at, 7 Oktober 2009 ~ 9 Oktober 2009
  • Tempat: Tribun Karebosi Link. Jl. A. Yani, Makassar

Kegiatan :
  • Sosialisasi Linux untuk para pengajar bekerjasama Diknas Pemkot Makassar
  • Lomba game linux untuk anak-anak pelajar tingkat SD
  • Workshop Linux bagi teknisi komputer
  • Workshop Desktop Publishing menggunakan Open Source Software
Event Nasional:
Indonesia Linux Conference yang berisi:

1. Seminar dari beberapa narasumber antara lain:
  • Bapak Rusmanto – Yayasan Pengguna Linux Indonesia (YPLI)
  • Bapak I Made Wiryana – Pakar open source Indonesia
  • Bapak Soemitro Rustam – Sekjen Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI)
2. Laporan dari masing-masing KPLI dari tiap daerah
3. KPLI Meeting

GRUB Loader Ubuntu Hilang Setelah Install Windows

Biasanya jika memiliki dual boot OS misalkan: Linux dan Windows, dan kebetulan windowsnya error atau sering hang dan ada niat untuk install ulang OS windowsnya, jika kita ingin meng-install ulang kemungkinan GRUB Loader Linux-nya akan hilang karena saat install windows akan menulis ulang/menghapus MBR (Master Boot Record) yang ada dan akan menghapus GRUB Loader Linux, bagaimana cara untuk mengembalikan GRUB Loader Linux yaitu salah satunya dengan cara menggunakan CD Live Linux, misalkan ubuntu versi desktop, knoppix, dll. Setelah linux live cd sudah running, selanjutnya buka terminal, sebagai root ketik command grub selanjutnya akan tampil prompt grub > ;

untuk mengetahui partisi apa saja yang ada ketik geometry (hd0);
grub> geometry (hd0);
drive 0×80: C/H/S = 9729/255/63, The number of sectors = 156301488, /dev/sda
Partition num: 0, Filesystem type unknown, partition type 0×7
Partition num: 4, Filesystem type unknown, partition type 0×7
Partition num: 5, Filesystem type unknown, partition type 0×7
Partition num: 6, Filesystem type unknown, partition type 0×82
Partition num: 7, Filesystem type is ext2fs, partition type 0×83

Pada partisi diatas terlihat bahwa partisi nomor 7 yang menggunakan linux, lalu ketik root (hd0,7):

grub> root (hd0,7);

untuk menjadikan GRUB Loader-nya berada di MBR, ketik setup (hd0);

grub> setup (hd0);
Checking if “/boot/grub/stage1″ exists… yes
Checking if “/boot/grub/stage2″ exists… yes
Checking if “/boot/grub/e2fs_stage1_5″ exists… yes
Running “embed /boot/grub/e2fs_stage1_5 (hd0)”… 17 sectors are embedded.
succeeded
Running “install /boot/grub/stage1 (hd0) (hd0)1+17 p (hd0,7)/boot/grub/stage2
/boot/grub/menu.lst”… succeeded
Done.

Begitulah salah satu cara untuk mengembalikan GRUB Loader Linux yang hilang karena terhapus saat install Window$

semoga bermanfaat. Salam!

Sumber: http://www.unhas.ac.id/poss/media.php?module=detailberita&id=52

Selasa, 10 Februari 2009

Ubuntu Cheat Sheet

Bagi teman-teman ubuntero yang masih sering lupa perintah dasar linux, berikut saya lampirkan Ubuntu Cheat Sheet sebagai bahan "contekan" kalau sedang bermain-main di terminal/konsol.

Untuk memudahkan, silahkan download gambarnya, kemudian di print.
Bisa disimpan dekat-dekat monitor atau ditempel di dinding, sehingga bisa menjadi bahan referensi saat dibutuhkan. Saya malah menyimpan hasil print-nya di dompet. Jadi kalo diperlukan, tinggal liat di dompet. hehehe.
Bagi teman-teman yang mau menambahkan perintah di daftar ini, dipersilahkan. Yang penting logo FOSSwire-nya jangan dihilangkan.
Semoga bermanfaat.

Minggu, 04 Januari 2009

Problem akibat instal dual distro. Error .dmrc file

Karena hobby nyoba-nyoba distro baru, maka umumnya di pc saya terinstal dua atau lebih distro (dual boot distro atau lebih, bukan dual boot OS), soalnya di pc ku tak ada lagi jendela.
Biasanya sayainstal distro baru dengan partisi / (root) yang berbeda tetapi partisi /home nya sama, supaya data ku tak hilang.
Tapi pada konfigurasi seperti ini, sering terjadi error. Waktu selesai restart dan login, muncul pesan error sebagai berikut:
"Users $Home/.dmrc file is being ignored. This prevents the default session and language from being saved. File should be owned by user and have 644 permissions. Users $Home directory must be owned by user and not writable by others."



Sudah coba-coba mengikuti saran dengan mengubah permissionnya ke 644 tapi masih ngadat, bahkan muncul tambahan permission error di file .ICEauthority.
Setelah berkutat beberapa saat, saya berhasil dengan mencoba cara berikut:
1. Restart kemudian ganti session ke Gnome Safe mode.
2. Setelah windows errornya muncul lagi, terus tekan tombol OK.
3. Tampil jendela login, masukkan username dan password.
4. Akan muncul layar konsol.
5. Ketikkan perintah berikut, di konsol:

chmod 644 ~/.dmrc

Ini untuk mengubah file permission dari file .dmrc
644 = -rw-r--r--
Artinya:
- Owner (kita) punya hak rw- atau hak untuk membaca (read) dan menulis (write) pada file .dmrc tersebut.
- Group kita hanya punya hak r atau read
- Other atau pengguna lain juga hanya punya hak r (read/membaca)

6. Kemudian ubah ownership file dengan mengetikkan:

sudo chown username_anda /home/username_anda/.dmrc

7. Terakhir kita ubah permissions dari direktori home, supaya hanya bisa di akses oleh kita (pemilik hak akses), dengan mengetikkan:

sudo chmod 700 /home/username_anda

Nah, selesai.
Coba restart. Insya Allah error-nya sudah tak muncul lagi.

Semoga membantu.